Jalan-jalan kali ini aku pergi ke Bandung bersama
mama, nenek, om, tante, dan sepupuku untuk menghadiri acara pernikahan kerabat.
Sebenarnya udah dari akhir september 2017 tapi baru sempat menuliskannya
sekarang. Kebetulan sekali sekitar dua bulan sebelumnya ada event KAI Travel
Fair sekitar bulan Juli 2017 yang banyak diskon tiketnya. Aku waktu itu nggak
ada niatan buat berburu tiket diskon, tapi Alhamdulillaah sekitar sebulan lebih
setelah event itu ternyata tiketnya masih ada. Akhirnnya belilah aku tiket ke
Bandung dari Surabaya naik kereta Harina Eksekutif yang cuma Rp 150.000. Diskonnya
KAI Travel Fair emang nggak nanggung-nanggung hhehe.
|
Brownies gratis |
Acara utama aku ke Bandung adalah menghadiri acara
pernikahan, jadi aku cuma punya satu hari buat jalan-jalan. Aku, mamaku, dan
sepupuku memutuskan buat main ke Alun-Alun Kota Bandung. Saat sampai alun-alun
banyak orang jual menawarkan kantong kresek. Aku pikir buat apa, ternyata untuk
menyimpan sepatu, karena di bagian lapangan alun-alun tidak boleh memakai
sepatu. Harganya seikhlasnya tapi jangan 100 rupiah kata yang jual. Hari itu
Jumat siang jadi cucaca cukup terik dan kami tidak berlama-lama lalu
melanjutkan ke Jalan Asia Afrika yang terkenal di sinetron Preman Pensiun
hahaha. Ketahuan banget nih pas bulan puasa nontonnya ini hahaha. Kami
jalan-jalan di Jalan Asia Afrika sambil mencari spot foto menarik ala-ala anak
jaman now. Padahal ya fotonya enggak diupload juga di sosmed heuheu. Setelah
capek dan kepanasan, kami ke Pasar Baru mencari tas untuk sepupuku. Menurutku
Pasar Baru ini biasa aja gak murah-murah juga dan tidak terlalu besar. Mirip
seperti Pasar Grosir Surabaya (PGS) tapi jauh lebih besar dan beragam PGS.
Keliling-keling Pasar Baru membuat kami lapar, tetapi ternyata di luar hujan
deras. Padahal tujuan selanjutnya yaitu China Town Bandung yang merupakan tujuan
utama. Sambil menunggu hujan reda kami makan dahulu di pinggir jalan dan
mencoba batagor. Aku baru tahu ternyata batagor itu nggak hanya goreng tapi ada
batagor kuah. Rasanya seperti sop ayam karena kaldunya kaldu ayam. Bentuknya
hampir seperti bakso tapi tidak ada baksonya hahaha.
|
Alun-alun Kota Bandung |
|
Masjid Raya Bandung |
|
Jalan Asia Afrika |
|
Jalan Asia Afrika |
Hujan pun reda dan kami berangkat ke China Town
Bandung di Jl. Kelenteng No.41,
Ciroyom, Andir, Kota Bandung. Saat sampai aku agak bingung ini dimana
parkirnya karena tempatnya tepat di pinggir jalan dan tidak ada lahan parkir.
Tapi karena kami naik taksi online yaa sudah lah. Jadi China Town Bandung ini
sebenarnya adalah semacam foodcourt tapi dengan daya tarik nuansa China Town dan
banyak spot untuk foto-foto cantik. Sebelum masuk kami beli tiket dahulu. Harga
tiketnya untuk weekday Senin-Kamis adalah Rp 10.000 per orang, sedangkan hari
Jumat Sabtu Minggu harganya Rp 20.000 per orang. Setelah mmbayar kami
mendapatkan satu buah kue brownies kecil. Sepertinya pemberian kue brownies ini
tidak pasti karena aku pernah baca ada yang diberi air mineral. Pada loket
tertulis dilarang membawa makanan dan minuman dari luar, tapi aku terlanjur
beli air mineral jadi aku masukin ke dalam tas. Santai saja tas kita tidak
dicek. Satu hal yang perlu kalian ketahui yaitu di China Town Bandung tidak
menerima pembayaran tunai untuk transaksi di dalam. Jadi kita harus menggunakan
kartu Flazz BCA. Eitss jangan panik buat yang nggak punya kartu Flazz karena
kalian bisa beli di sini langsung untuk dipakai pembayaran.
|
Museum di China Town Bandung |
|
Area foodcourt |
|
Spot foto |
Saat masuk ke area
China Town Bandung tiket kita akan dicek. Setelah pintu masuk, di sebelah kiri
ada museum kecil yang isinya barang-barang peninggalan China sepertinya dan
gambar sejarah China Town di Kota Bandung. Sedangkan di sebelah kanan ada
toko-toko kecil yang menjual souvenir khas China Town. Semua tempat di sini
bisa pakai untuk foto-foto karena semuanya lucu-lucu. Di depan toko souvenir
ada tempat luas yang berisi meja kursi untuk pengunjung, ada panggung kecil di
depannya serta lampion warna-warni yang menggantung di atas. Lebih masuk ke
dalam lagi, sebelah kanan masih ada toko-toko kecil menjual pernak pernik.
Kalian bisa juga menyewa pakaian khas Tionghoa di sini. Depan toko-toko kecil
tadi ada kolam kecil dan jembatan di atasnya yang bagus buat foto sehingga
harus mengantri dengan pengunjung lainnya. Di ujung jembatan ada kedai-kedai
penjual makanan, lalu di sebelahnya ada jalan yang menuju foodcourt utamanya.
Tersedia banyak jenis makanan di sini. China Town Bandung menyediakan tempat
bermain untuk anak-anak serta musholla yang menyediakan alat sholat. Buat
kalian yang mau sholat jangan bingung, karena mushollanya ada di ujung pojok kiri
tepat bersebelahan tempat bermain anak-anak. Toilet di sini juga bersih. Sehari
sudah kami berjalan-jalan dan memutuskan untuk pulang. Ternyata kami disuguhi
kemacetan yang sangat luar biasa di depan China Town Bandung. Cukup lama
menunggu taksi online kami sampai akhirnya kami bisa pulang ke rumah.
China Town Bandung
bisa menjadi alternatif tempat nongkrong buat anak muda, karena desainnya unik
dan menarik. Buat kalian yang suka foto-foto wajib buat ke sini. Untuk makanan
aku sendiri tidak mencoba sama sekali karena memang kami sudah makan. Mungkin
lain kali kalau ke Bandung aku bisa mencoba.
Comments
Post a Comment