Pengalaman Tes Penerimaan Calon Staff (PCS) Bank Indonesia 2017
Halo
semuanyaaah! Saya kembali lagi bercerita pengalaman tes di Bank Indonesia.
Tulisan saya yang sebelumnya tentang pengalaman tes PCPM Bank Indonesia, kali
ini tentang tes PCS Bank Indonesia. Apa sih PCS itu? Jadi PCS ini adalah
rekrutmen dari Bank Indonesia dengan tingkatan sebagai staff. PCS ini
tingkatnya di bawah PCPM, kalau PCPM di bank komersial itu mirip seperti ODP.
Pengalaman tes PCS Bank Indonesia ini menjadi pengalaman paling berkesan buat
saya sampai saat tulisan ini dibuat haha 😅😅.
Okey langsung saja saya ceritakan secara detailnya.
Pembukaan
rekrutmen PCS Bank Indonesia 2017 dimulai pada awal mei. Rekrutmen ini di
pegang oleh pihak kedua seperti biasa yaitu PPM Manajemen. Semua informasi
pendaftaran, upload dokumen, dan pengumuman bisa diakses di akun masing-masing
pada website rekrutmen PPM Manajemen. Tahapan rekrutmen ini lebih sedikit
daripada penerimaan PCPM, hal ini dikarenakan tingkatnya adalah staff. Timeline
dan tahap rekrutmen adalah sebagai berikut:
Lowongan yang dibuka pada rekrutmen ini ada 6 dengan persyaratan pendidikan minimal S1, dengan rincian posisi sebagai berikut:
- Operational dan Admin Staff (Pelaksana Yunior)
- Junior Staff IT (Pelaksana IT Yunior)
- Junior Cashier (Kasir Yunior)
- Security Supervisor (Pengawan Pengamanan)
- Electronic Security System Supervisor (Pengawas Electronic Security System)
- Security Planning and Command Center Staff (Staff Command Center dan Perencanaan Pengamanan)
Regitrasi online dilakukan di website PPM Manajemen dengan
mengisi beberapa data diri kurang lebih seperti yang kita tuliskan di CV.
Setelah selesai mendaftar dan mendapat nomor registrasi jangan lupa langsung
upload dokumen! Ini penting sekali karena sesi mengisi data dan mengupload
dokumen berbeda, terkadang calon peserta lupa tidak upload dokumen seperti
teman saya. Waktu untuk upload dokumen pun dibatasi 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam,
lebih dari itu peserta sudah tidak bisa upload. Tips saya lebih cepat lebih
baik, segera daftar dan segera selesaikan proses pendaftaran. Dokumen yang
perlu diupload yaitu KTP, ijazah, transkrip. Pada rekrutmen ini tidak
memerlukan TOEFL. Setelah selesai proses registrasi, nanti akan ada pengumuman
via sms dan email kemudian untuk melihat hasil di akun masing-masing. Apabila
lolos maka berhak mengikuti tahap selanjutnya yang akan saya jelaskan satu
persatu.
Ketika
melihat tahapannya kenapa sangat lebih singkat dari PCPM, sebenarnya hanya satu
tahap perbedaannya yaitu tanpa LGD, lainnya sama. Hanya saja tahapan pada PCS
ini langsung diujikan satu hari sedangkan pada PCPM dibagi satu satu sampai
tiga kali. Tes tertulis ini sangat panjang dari pagi sampai sore jadi
persiapkan fisik dan otak dengan baik. Tes tertulis meliputi tes potensi
akademik, tes kebanksentralan, tes bahasa inggris, istirahat siang, lanjut tes
psikologi meliputi tes edward personal preferences, wartegg tes, gambar orang,
gambar pohon, dan tes pauli. Pada saat seleksi tertulis ini peserta juga
diwajibkan membawa ijazah, transkrip asli untuk ditunjukan saja, serta CV
dengan format dari Bank Indonesia yang dikumpulkan.
Tes
potensi akademik ini seperti pada umumnya meliputi beberapa section yang setiap
section diberi waktu. Waktunya sangat singkat pada setiap section jadi kerjakan
dengan cepat dan tepat, jangan terlalu terfokus pada soal yang sulit.
Banyak-banyak berlatih untuk melatih kecepatan berpikir. Selanjutnya adalah tes
kebanksentralan yang berisi mengenai kebijakan-kebijakan Bank Indonesia,
tugas-tugas, beberapa peraturan, pengetahuan umum tentang Bank Indonesia. Tes
kebanksentralan pada rekrutmen PCS tidak terlalu sulit jika dibandingkan pada
rekrutmen PCPM yang soalnya lebih aneh-aneh. Selanjutnya adalah tes bahasa inggris
yang pastinya ada grammar dan reading hahaha 😂😂😂. Soal
bahasa inggrisnya juga tidak sesulit saat seleksi PCPM. Belajar dari pengalam
tes PCPM, saya perhatikan waktunya baik-baik dan alhamdulillaah selesai.
Setelah selesai, peserta ke ruang yang telah ditentukan untuk mengantre
verifikasi ijazah dan menyerahkan dokumen CV. Kemudian diberi waktu istirahat
kurang lebih 1 jam untuk sholat dan makan siang. Panitia tidak menyediakan,
jadi peserta harus membawa sendiri-sendiri.
Tepat
pukul 13.00 tes tertulis kembali dilanjutkan dengan tes psikologi yang berupa
wartegg tes, gambar pohon, gambar orang. Menggambarnya jangan lama-lama karena
ada waktunya juga. Kalau sering tes ini pasti sudah tau mau menggambar apa,
kalau belum saran saya berlatihlah terlebih dahulu hahaha 😉😉😉.
Selanjutnya adalah tes Edwards Personal Preferences sebanyak 225 soal tentang
kepribadian dengan waktu kurang lebih 15-20 menit. Tes ini harus selesai dengan
waktu yang ditentukan, jadi kerjakan dengan cepat jangan mikir lama-lama. Kalau
mengerjakannya lebih dari waktu yang ditentukan nanti hasilnya menjadi kurang
objektif, katanya sih begitu. Lanjut tes terakhir yaitu tes pauli. Ini adalah
tes yang paling bikin pegel karena butuh konsentrasi tinggi. Ketika lembar
kertas pertama sudah habis, langsung angkat tangan untuk diberi kertas yang
baru. Entah kenapa kalau pauli sama kraeplin selama ini belum pernah sampai
bisa ganti kertas 😂😂, saya kurang cepet kayanya nulisnya. Temen
saya tuh ada yang kalau ngerjakan pauli cepet banget, saya baru mau selesai
lembar pertama, dia sudah halaman dua di lembar kedua wkwkwk. Saran saya sih
banyak berlatih, biar tangannya kuat nulis dan cepet hahaa. Akhirnya tahapan
tes ini selesai, mulai dari jam 8 pagi masuk kelas sampai hampir setengah 5
sore baru selesai. Saya sarankan sarapan dulu, waktu itu saya tidak sempat
sarapan jadi lemes haha.
2. Wawancara Psikologi
Pengumuman
lolos seleksi tertulis membutuhkan waktu satu minggu. Tahap selanjutnya yaitu
wawancara psikologi. Saat itu saya lolos tes tertulis dan lanjut ke wawancara
psikologi. Hal yang perlu disiapkan yaitu pengetahuan tentang diri kita
sendiri. Karena yang ditanyakan ya mengenai diri kita. Pertanyaannya seputar
kuliah, organisasi, kesibukan setelah lulus, kenapa mendaftar di Bank
Indonesia, apakah siap ditempatkan di seluruh Indonesia, dan
pertanyaan-pertanyaan lain. Pertanyaan terlucu untuk saya saat itu adalah jika
saya sudah bekerja di Bank Indonesia kemudian esok kelak jika sudah punya
suami, dan suami ini tidak mengizinkan bekerja bagaimana, apa yang harus saya
lakukan? Tidak boleh menjawab sudah ada perjanjian sebelum menikah, atau
dirundingkan, karena Psikolog mengandaikan jika tiba-tiba suami melarang
bekerja dan tidak ada toleransi. Pusing saya jawabnya hahaha. Selama wawancara
Psikolognya enak, banyak ketawanya dengar saya jawab 😂😂. Waktu
wawancara ini kurang lebih 30 menit. Saya orang pertama yang keluar dari
ruangan wawancara.
3. Tes Kesehatan dan
Psikiatri
Hampir
3 minggu berlalu, akhirnya pengumuman wawancara psikologi. Saya ingat saat itu
saya sedang di kereta malam hari dalam perjalanan pulang kampung mau lebaran wkwk.
Pengumumannya sekitar seminggu sebelum lebaran, atau malah kurang dari seminggu
sebelum lebaran. Pelaksanaan tes kesehatan dan psikiatrinya sebelas hari
setelah lebaran. Saat itu saya punya waktu kurang lebih 2 minggu untuk mengatur
kesehatan dan pola makan saya 😄😄😄. Ini adalah tes
kesehatan pertama saya semenjak wisuda, jadi ya saya degdegan. Tantangan
tersendiri tes kesehatan setelah lebaran karena kalian tahu lah kalau lebaran
makanannya enak-enak, tidak sehat, penuh lemak dan santan, tapi untuk menolak
godaan itu sangatlah sulit. Akhirnya ya tetap makan tapi dibatasi oleh mama
saya 😁😁😁. Persiapan saya sebelum tes kesehatan yaitu
olahraga lompat tali tiap sore sebelum buka puasa. Setelah lebaran olahraga
saya nambah lagi jadi bersepeda setiap pagi, karena lama gak bersepeda kaki ini
rasanya kaku sekali 😅😅. Lebaran juga makan secukupnya saja opor
ayam dan kue-kuenya. Pastinya jaga kesehatan dan jangan deket-deket orang sakit.
Kekurang beruntungan saya saat itu adalah pas tes kesehatan malah sakit.
Padahal dua minggu sebelumnya saya baik-baik saja. Ternyata oh ternyata, saya
tertular temen kos saya yang sakit gondongan yaitu pembengkakan kelenjar
parotis. Sakit ini sangat menular dan ditularkan lewat virus seperti flu, dan
masa inkubasi virusnya dua minggu. Yah benar saja saya tertularnya saat di kos
satu minggu sebelum lebaran, dan baru sakitnya seminggu setelah lebaran. Jadi
semalam sebelum tes badan saya panas dan leher saya dekat pipi bengkak. Bagian
sedihnya adalah sakit ini belum ada obatnya, jadi obatnya adalah sistem imun
tubuh sendiri. Saya tidak bisa minum obat penurun panas karena besoknya tes
kesehatan dimana dilarang untuk minum obat kecuali dengan resep dokter, vitamin,
kafein. Oh ya sebelum tes kesehatan saya menyempatkan untuk cek darah sewaktu
di apotek dekat rumah untuk melihat hasilnya normal atau tidak, saat itu asam
urat saya di atas normal sedikit jadi saya mengurangi makanan yang memicu asam
urat, kemudian satu hari sebelum tes kesehatan saya tes darah sewaktu lagi di
apotek dan alhamdulillah semuanya normal. Sebelum tes peserta diwajibkan puasa
8 jam tapi boleh minum air putih sebanyak banyaknya.
Lokasi
tes saya adalah Surabaya, awalnya diumumkan tes di Rumah Sakit Siloam Surabaya
pukul 07.00, tapi malam sebelum tes ada email kalau tes dipindah di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Surabaya pukul 06.00. Saya baru baca email
pada saat hari tes jam 06.30 di jalan, saat itu saya berangkat dengan teman
saya. Paniklah, akhirnya saya balas sms konfirmasi saat itu juga kemudian tanya
di grup telegram. Ternyata sistemnya itu antri dipanggil sesuai nomor urut di
papan pengumuman. Sampai sana saya masih nunggu dulu untuk dipanggil sesuai
nomor. Saat itu pesertanya sekitar 352 orang jadi lumayan lama antrinya. Saya
baru masuk untuk tes sekitar jam 11, kemudian dikumpulkan untuk diberi surat
pernyataan yang harus diisi dan briefing. Setelah itu saya mengantre kembali di
kursi sesuai meja yang ada nomor antrian kita. Sembari menunggu, saya mengisi
lembar pernyataan lalu dipanggil dan diberi pengarahan lagi, kartu kecil untuk
checklist tes yang sudah dilakukan, dan lembar riwayat kesehatan yang perlu
diisi saya dan dokter. Untuk setiap tahapan tes petugas harus memberi checklist
pada kartu kecil, jika kelupaan maka kita harus cek ulang lagi. Urutan tesnya
yaitu pertama cek darah puasa, tes urin, makan yang sudah disediakan serta
waktu makan dicatat, dua jam kemudian cek darah sewaktu, tes mata, BB, TB,
tensi, tes fisik (harus setelah tes mata, BB, TB, tensi), rontgen thorax, dan
EKG. Untuk tes setelah makan itu sebenarnya terserah kita mau antri yang mana
dulu, tapi kalau tes fisik wajib setelah tes mata, BB, TB, tensi.
Tes
darah puasa ini seperti biasa pakai jarum diambil darah di lengan. Awalnya jauh
hari sebelum tes saya sempet takut, karena sudah tidak pernah tertusuk jarum
semenjak imunisasi kelas 5 SD 😂😂, kecuali tertusuk peniti dan
jarum pentul jilbab 😄😄😄. Alhamdulillah petugasnya
pintar jadi tidak sakit sama sekali waktu diambil darah. Lanjut tes urin, tapi
karena saya sedang menstruasi jadi ditunda sampai setelah mens. Saya ditanya
tanggal berapa bisa tes urin di RS Siloam Surabaya, kemudian dicatat. Karena
saya tidak tes urin, saya langsung makan. Selesai makan, saya mencatat waktu
makan lalu antre untuk tes mata, BB, TB, tensi. Kalau kalian pakai kacamata
tidak masalah tetap dipakai, kemudian BB dan TB hasilnya sesuai dengan BB dan
TB saya biasanya. Tapi tensinya agak tinggi daripada saya biasanya, mungkin
karena capek menunggu. Oh ya satu lagi ada tes suhu badan, karena saya lagi
sakit jadi suhu tubuh saya agak tinggi dari normal dan petugasnya nanya kalau
saya lagi sakit ya ahahaha. Next adalah tes fisik oleh dokter, tenang saja
dokternya perempuan. Lembar isian riwayat kesehatan yang tadi dikasihkan ke
dokter kemudian dokter mengecek mata, mulut, telinga. Saya disuruh berbaring di
kasur, membuka baju tapi tidak sampai membuka kaos dalam, kemudian dokter
mengecek pakai stetoskop, lalu menekan-nekan bagian dada, perut atas, perut
bawah. Setelah selesai dipakai lagi bajunya dan tes ambeien. Tes ini bikin saya
kaget sih pas sebelum masuk ruang tes fisik, karena saat PCPM tidak ada tes
ini. Tes ambeien ini caranya (maaf) jari tangan dokternya (maaf) dimasukkan ke
pantat, kemudian selesai. Cepet kok, tapi ya gitu jangan ditanya kaya apa,
rasakan saja sendiri saat tes kesehatan 😛😛😛. Tes fisik
selesai, saya lanjut tes darah sewaktu karena sudah menunjukan 2 jam setelah
makan. Harusnya tes ini diambil darah di jari tapi entah kenapa kata petugasnya
untuk memastikan saya diambil darah lagi di lengan lainnya, tapi rasanya sakit
tidak seperti tes darah yang pertama. Selesai tes darah sewaktu, saya menuju
antrian rontgen thorax. Sebelum rontgen kita harus melepas semua perhiasan
emas-emas atau logam yang menempel di badan, saya sudah mempersiapkan ini
sebelumnya hehehe. Selain itu saya diberi pakaian khusus dan diminta melepas
semua pakaian bagian atas tanpa terkecuali dan diganti memakai pakaian khusus
tadi. Foto rontgen sebentar lalu selesai dan ganti pakaian lagi. Tes terakhir
yaitu EKG atau rekam jatung, petugasnya sesuai dengan gender kita. Pada tes EKG
kita diminta untuk melepas pakaian bagian atas karena bagian dada tepatnya
daerah jantung akan dipasangi alat, seperti kalau kalian liat di film-film atau
sinetron 😝😝. Tungu beberapa menit alatnya merekam jantung kita,
kemudian selesai.
Hari kedua atau keesokan harinya adalah tes psikiatri
bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Surabaya. Petugas yang
melakukan tes psikiatri ini dari RS Pertamina Jakarta. Tes psikiatri ini berupa
MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory
adalah tes psikometri yang digunakan untuk mengukur psikopatologi orang dewasa
di dunia (wikipedia).Waktu tes ini sekitar 60-90 menit, tapi kalau sudah
selesai sebelumnya bisa langsung dikumpulkan. Peserta harus menyelesaikan soal
maksimal sesuai batas waktu yang ditentukan, kalau tidak selesai harus
dikumpulkan tapi jeleknya nanti berpengaruh dengan hasil tes karena tidak
terjawab semua. Mengerjakan tes ini jangan terlalu lama berpikir, karena tes
ini disesuaikan saja dengan diri kita dan jangan dibuat-buat. Jumlah soalnya
sekitar 500an soal. Kemudian selesai, tinggal menunggu pengumuman.
sedih guys gagal
Setelah menunggu satu bulan ternyata saya gagal di
tes kesehatan dan psikiatri, mungkinkah karena saat itu saya sedang sakit 😭😭😭.
Saya sedih sekali gagal di tahap ini, padahal kurang satu tahap lagi. Tapi
tidak apa-apa, tes rekrutmen PCS Bank Indonesia ini memberi saya banyak
pengalaman baru dan akan saya jadikan pelajaran hidup untuk kedepannya. Untuk
wawancara akhir seperti apa saya kurang tahu, nanti saya tanyakan dulu ke teman
seperjuangan saya yang sekarang sudah diterima di Bank Indonesia. Akan saya
update tulisan ini kalau sudah dapat informasi. Tetap Semangat!!!
bonus kartu ujian
Comments
Post a Comment