Periksa Gigi di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA)

Hai Hai semuanyaa. Kali ini aku mau cerita tentang periksa ke dokter gigi di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Masih berhubungan dengan dokter gigi, entah kenapa dewasa ini jadi rajin ke dokter gigi karena gigi bolong yang tak kunjung di tambal. Ceritanya aku punya kartu bpjs yang sudah satu tahun tidak pernah dipakai karena lokasi dokternya itu di rumahku pekalongan, sedangkan aku sendiri posisinya di surabaya. Waktu liburan aku bawa kartunya terus aku ganti kliniknya jadi klinik medical center ITS (kampusku wkwk). Jadilah aku periksa pakai bpjs di medcen ITS. Waktu dicek bu dokter gigi yang sudah berkali-kali menangani aku, beliau bilang ini gabisa ditambal soalnya ada polipnya terus dirujuk ke RSUA. Aku dikasih kertas surat rujukan untuk dibawa dan surat ini berlaku satu bulan. Besok paginya aku dateng ke RSUA terus nanya ke bagian informasi bahwa aku mau ke dokter gigi pakai bpjs harus ambil antri yang mana. Bilangnya suruh antri pasien baru, baiklah aku antri dan ternyata lama pakai banget sempet aku tinggal 2 jam terus balik lagi pun belum dipanggil. Bagian informasi gak kasih tahu kalau pasien bpjs itu harus fotokopi surat rujuk, ktp, sama kartu bpjsnya, itu aku dikasih tahu sama ibu-ibu pasien lain. Untung ada fotokopian letaknya di bagian kantin sebelah luar yang menghadap ke parkiran motor. Setelah itu aku balik lagi terus dipanggil, eh sampai pendaftaran diomelin sama mbaknya yang katanya kalau gigi tuh langsung aja mbak naruh berkasnya gausah pakai antri soalnya pasien gigi dibatasi cuma 30. Dalam hati ku bilang mana aku tahu, udah nanya ke bagian informasi aja gak diarahin. Untungnya masih dapet antrian, waktu itu sudah jam 1 siang. Naiklah aku ke lantai dua bagian poli gigi yang lumayan nyempil letaknya. Waktu masuk, dilihat gigiku terus disuruh foto panoramic dulu, dikasih kertas sama perawatnya suruh dibawa ke kasir bpjs dulu. Aku ke kasir bpjs naruh kertas yang tadi terus nunggu dipanggil, terus dikasih kertas lagi buat dibawa ke bagian radiologi. Di bagian radiologi antri lagi terus foto, ternyata jadinya besok. Kemudian besoknya aku balik lagi ambil foto terus ke dokternya, daftar lagi tapi langsung aja ke loket 4 kalau gak salah buat yang ke poli gigi. Setelah masuk ke dokternya dibilang suruh foto periapikal bagian gigi yang berpolip, tapi gak bisa di RSUA tapi harus ke RSGM. Foto periapikal ini kaya foto pas waktu aku tambal gigi patah di tulisanku sebelumnya. Aku pikir di RSGMnya ternyata setelah tanya fotonya di sebelah gedung RSGM di klinik spesialisnya. Bayarnya Rp 50.000 padahal kalau di RSGM nya cuma Rp 20.000 tapi hanya untuk kalangan RSGM tidak untuk dibawa keluar fotonya. Setelah foto aku balik lagi ke RSUA dan ternyata gigiku tak bisa ditambal huhu sedih. Pilihannya dicabut atau dirawat nanti di crown kalau gak salah. Harus pakai perawatan saluran akar, sama crownnya giginya harus dipecah jadi dua dan biayanya Rp 2.500.000. Oh my God aku langsung shock, baru bulan maret tambal gigi patah abis segitu lah ini lagi. Jadilah aku dikasih surat rujuk ke RSUD Dr. Sutomo supaya ada pilihan lain dari dokternya. Tapi aku belum ke sana soalnya belum ada waktu. Jadi buat kalian semua yang ingin periksa gigi di Rumah Sakit Universitas Airlangga, langsung ambil nomer antrian pasien lama terus bawa berkasnya (khusus bpjs) kaya fotokopi surat rujuk, ktp, kartu bpjs, diklip sama nomer antriannya terus di bawa ke loket 4 kalau tidak salah. Buka loketnya untuk yang gigi adalah jam 9 pagi tepat. Kalau datang lebih cepat, kasihkan saja tapi baru jam 9 nanti diproses. Semoga tulisan ini bisa membantu :) .

Comments

  1. Makasih... kebetulan besok sy berencana bawaa anak sy kesana krn dpt rujukan dari Puskesmas

    ReplyDelete
  2. Saya mau tanyak mbak ,saya juga habis dari rsua poli gigi trus nanti kalo mau kesana lagi (rawat jalan) kan di loket 4 nah itu kita bawak apa aja ya? Trus dokternya ganti atau dokter yg sama kyk yg awal ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepengalaman saya, jika pakai bpjs berkasnya (fotokopi surat rujuk, fotokopi ktp, kartu pasien) di bawa dan diserahkan ke loket 4, kalau pasien umum (tanpa bpjs) sepertinya sama saja tinggal bawa kartu pasien. Kalau dokternya ganti kak, tergantung yg praktek saat itu dokter siapa.

      Delete
  3. Itu pake bpjs ya ,kalau g pake bpjs malah berapa biayanya?

    ReplyDelete
  4. Kalau tanam gigi palsu pakai BPJS bisa gak ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes Penerimaan Calon Staff (PCS) Bank Indonesia 2017

Membuat SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Review Vitacid 0.1% versus Benzolac CL