Pengalaman Tambal Gigi Patah di RSGM Universitas Airlangga
Sudah lama banget sejak terakhir kali bikin tulisan. Sebenernya udah pengen nulis dari lama tapi malas selalu menjadi penghalang utama. Tulisan ini aku mau cerita tentang pengalamanku tambal gigi patah di rumah sakit gigi dan mulut universitas airlangga. Aku ngerasa susah nyari info ini di internet makanya aku ingin berbagi ke semuanya supaya bisa jadi referensi. Jadi masalahku itu adalah dua gigi seri atas patah. Patah ya bukan bolong. Gigiku ini patah sejak kelas X1 SMA tahun 2010 gara-gara jatuh dari motor dan kemudian mencium aspal. Jangan dibayangin, itu sakit sekali berdarah banyak banget dan luka sobek dikit di bibir. Setelah berlalu 7 tahun aku biarin aja, barulah sekarang mau aku bawa ke dokter. Sepertinya terlalu terlambat karena waktu jatuh itu masih umur 15 tahun dan gigi masih dalam pertumbuhan.
Seperti yang kita tahu (khusus mahasiswa surabaya haha), banyak kan dokter gigi koas yang mencari pasien ke kampus-kampus? Nah awalnya katanya bisa ditambal sama dokter koas buat menjadi praktek. Tapi setelah ketemu sama mbak dokter koasnya katanya dia gabisa karena gigiku ini depannya berdesakan. Kalau gigimu rapih bisa kok mereka nambalnya dan kayanya sih gratis atau bayar lebih murah gitu. Karena emang awal niatnya beneran mau nambal jadilah aku pergi ke RSGM UA. Pertama masuk terus ambil nomor antrian nanti tunggu dipanggil. Setelah dipanggil nanti sama petugas pendaftarannya ditanyain sudah pernah ke sini belum, kalau belum berarti daftar dulu dengan menyerahkan KTP sama mengisi kartu berwarna kuning terus disuruh duduk sambil nunggu petugasnya menuliskan data kita, nanti akan dipanggil lagi. Kemudian dipanggil lagi nanti kartu kuningnya dikasihkan ke kita sama bayar administrasi Rp 5.000,00 terus suruh duduk lagi. Menurutku ini agak repot administrasinya dan enggak efisien harus bolak balik duduk lagi. Udah gitu manggilnya petugasnya teriak kalau gak fokus bisa jadi kamu gak denger. Jadi harus pasang telinga, jangan ngelamun apalagi galau *apasih . Kemudian namamu akan dipanggil sama dokter koas yang bertugas disitu. Masuk ke ruangan di belakang meja kasir terus suruh duduk di kursi periksa. Sama dokter koas ini nanti giginya diliat untuk di catat rekam medisnya sama ditanya keluhannya apa terus diarahkan harus kemana. Sama dokter koasnya aku diarahkan ke konservasi gigi S1 yang isinya dokter koas, padahal sebelumnya aku udah ketemu sama mbak dokter koas dan dia bilang gabisa. Untung ketemu sama mbaknya lagi terus dianterin ke konservasi gigi yang tempatnya dokter gigi sedang mengambil spesialis tempatnya di lantai dua. Nunggu dulu sebentar di ruang tunggu kemudian dipanggil dan disuruh duduk di kursi periksa. Dokternya nanya ke kita keluhannya apa terus aku disuruh rontgen ke bawah sambil dibawain surat, dan alurnya ke kasir dulu bayar nanti kwitansinya di bawa ke ruang rontgen. Biaya rontgen ini Rp 20.000,00 dan yang di rontgen cuma dua gigi seri atas.Setelah dapat hasil rontgennya aku balik lagi ke dokternya. Sama dokter gigiku di treatment satu-satu. Pertama itu gigi yang kiri, dibor di bagian patahnya sampai masuk ke akar gigi trus dimasukin alat gatau apa namanya kaya jarum tapi bukan disambungkin ke alat lain kaya monitor dan bunyinya kaya alat buat liat ritme detak jantung gitu hahaha. Hasil diagnosanya adalah giginya sudah mati karena jatuhnya sudah lama dan pas jatuh itu katanya giginya lagi masa pertumbuhan jadi pertumbuhannya ga sempurna akarnya. Kita tahu sendiri kalau ke dokter gigi gabisa satu kali beres, harus beberapa kali tiap minggu buat dikasih perawatan lanjutan, nah yang pertama ini giginya dimasukin obat dulu sama ditutup permanen. Kalau tidak ada keluhan nanti bisa dilakukan tindakan selanjutnya seminggu balik lagi.
Minggu depannya aku balik lagi, karena nggak ada keluhan jadilah dilakukan tindakan berikutnya yaitu dimasukin kaya semen gitu apa ya, bentuknya bubuk trus diencerin trus dimasukin sampai dalem akar gigi yang tidak tumbuh sempurna itu terus ditutup lagi pakai tambal sementara. Sembari menunggu reaksi minggu depannya, di pertemuan kedua ini gigi yang kanan dikasih tindakan oleh dokter berbeda. Metode yang dilakukan selebihnya sama, seperti foto rontgen dulu trus mulai dibor untuk dilakukan perawatan saluran akar. Minggu ketiga, gigi yang kiri buang tambal sementaranya trus dibor-bor lagi entahlah, terus ganti dirawat dokter lainnya untuk gigi yang kanan. Gigi yang kiri ini nantinya akan ditambal bersamaan dengan gigi yang kanan, jadi nunggu dulu perawatan saluran akar yang kanan selesai. Hal yang paling menyakitkan, karena ini rumah sakit pendidikan jadi harus ada foto pada tiap-tiap tindakan yang dilakukan dokternya. Nah di foto ini gigi kita itu kaya dikasih penjepit buat nyantolin kaya macam kain operasi warna hijau tapi kalau ini terbuat dari karet. Jadi kaya gigi yang dikasih tindakan aja yang kelihatan, kaya operasi gitu cuma yang kelihatan yang dikasih tindakan. Ini tuh sakit banget ya Allah. Kalau masangnya gak pas, itu nyeri banget pernah sampai aku nangis saking sakitnya. Minggu keempat adalah persiapan untuk ditambal. Karena gigi sudah mati jadi warna gigi berubah. Supaya pas ditambal warnanya ga jadi aneh karena beda dan supaya terlihat alami maka dilakukan pencocokan warna gigi dulu kemudian di bleaching dua gigi yang mau ditambal. Setelah dibleaching baru minggu depannya yaitu minggu kelima gigiku ditambal. Akhirnya setelah bolak balik lima minggu gigiku ditambal juga. Alhamdulillah gigiku kembali normal seperti orang pada umumnya. Pasti kalian penasaran sama biayanya kaan. Aku bakal jelasin rincian biayanya.
Biaya tambal gigi patah ini lumayan mahal karena juga harus melakukan perawatan saluran akar. Rinciannya yaituuu:
9 kali rontgen x @ Rp 20.000 = Rp 180.000
Bleaching 2 gigi = Rp 250.000
Perawatan gigi (2 gigi) x @ Rp 1.000.000 = Rp 2.000.000
Total = Rp 2.430.000
Enaknya di RSGM Universitas Airlangga ini bayarnya bisa dicicil tiap kita kontrol. Nanti di hari terakhir bisa dilunasi. Kalau aku bayarnya pas minggu ketiga dan minggu ke empat. Tapi kalau rontgen langsung bayar di tempat di bagian radiologinya ya, ga langsung 9 kali kok rontgennya. Paling sekali dua kali tiap minggunya. Jadi itu dia pengalamanku tambal gigi patah di RSGM Universitas Airlangga, semoga bermanfaat infonya. Untuk lebih jelasnya silahkan datang langsung ke RSGM Universitas Airlangga.
Kalau nambal gigi yang bolong juga kayak gitu kah mbak? Terus kira2 biaya nya habis berapa ya?
ReplyDeleteTerimakasih...
Haloo mbak maaf baru membalas. Kalau kasus bolongnya masih ringan harganya bisa lebih murah tapi saya kurang tahu. Tapi jika harus sampai perawatan saluran akar ya mungkin hampir seperti yang saya sebutkan segitu biayanya.
DeleteHai mbk mau nanya, kalo semisal pertemuan pertama kita konsul dulu(ga langsung dilakukan tindakan) itu bisa ga ya mbak? Soalnya saya pengennya survey dulu buat diagnosisnya jadi bisa mempersiapkan finansial nya gt
ReplyDeleteInsyaAllah bisa mbak, tapi tetep daftar dulu di bagian administrasi setelah itu nanti di observasi baru diarahkan. Nanti untuk tindakannya dan biayanya bisa dibicarakan. Kalau lanjut tinggal buat janji sama dokternya. Kalau punya kenalan malah bisa lebih gampang mbak konsultasinya, tinggal janjian dan tidak pakai antri di admin hehe.
DeleteHallo kak biaya rotgen di RSGM unair hanya 20rb kah?
DeleteKalo scalling di sna brpa ?
ReplyDeleteMulai 200k kalo umum, sebenernya bisa dicover bpjs harus minta rujukan dulu ke faskes 1. Itu informasi dari residen poli periodonsia.
DeleteNB :
- Residen: drg yg sedang ambil spesialis
- Periodonsia: poli spesialis yang bagian scalling